Pada kesempatan ini saya akan berbagi sedikit pengalaman dan
pengetahuan yang saya tahu mengenai pernikahan. Banyak sekali orang dimuka bumi
ini dan mungkin termasuk salah satunya adalah kita yang mendambakan untuk
menikah dengan orang yang dicintai dan hidup bahagia selamanya. Mungkin jika
dibayangkan sesaat, pernikahan akan terasa membahagiakan untuk kita pada
bulan-bulan awal pernikahan, namun bulan-bulan atau tahun-tahun selanjutnya
apakah akan terus bahagia sampai selamanya??
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi kebahagian
dalam pernikahan, bahkan banyak juga hal yang dapat membuat hancur
pernikahan. Pada kesempatan ini saya
akan berbagi mengenai faktor yang mungkin dapat membuat suatu pernikahan
menjadi kurang bahagia, tidak harmonis, atau bahkan hancur.
1.
Ekonomi
Keadaan ekonomi ini sangat penting dan
bahkan menjadi hal utama yang harus diperhatikan dalam sebuah pernikahan,
terutama pria. Pasalnya seorang pria harus membiayai istri serta anaknya kelak
jika menikah. Jika keadaan ekonomi tidak mendukung, maka percaya atau tidak
sebuah pernikahan akan mengalami goncangan.
2.
Komunikasi
Kunci utama dalam sebuah hubungan adalah “komunikasi”.
Sebagai pasangan kita harus saling jujur dan terbuka satu sama lain. komunikasi
yang buruk dalam sebuah hubungan dapat membuat kesalahpahaman dan berujung
fatal.
3.
Perselingkuhan
Hal ini kemungkinan terjadi lebih banyak
pada pria dibandingkan dengan wanita. Sebab seorang pasangan melakukan
perselingkuhan adalah salah satunya dari komunikasi yang tidak baik antar satu
sama lain.
4.
Hubungan intim
mengapa hubungan intim? Rasa kurang puas
pada salah satu pasangan saat bercinta sangat berpengaruh besar terhadap suatu
pernikahan. Selain kepuasaan, sering atau tidaknya melakukan hubungan intim
juga berpengaruh. Jika salah satu pasangan tidak merasa puas, sering kali akan
mengeluh dan membuat pasangan “bad mood”.
Jika dibiarkan ini akan menjadi ancaman besar yang berujung pada mencari orang
lain untuk melampiaskan nafsu.
5.
Kehadiran anak
Seringkali pasangan yang sudah menikah 1
atau 2 tahun menginkan hadirnya anak diantara mereka. Pasangan yang mungkin
belum dapat memiliki anak dengan cepat mungkin akan menimbulkan konflik dan
saling menyalahkan satu sama lain karena belum dapat memiliki keturunan. Sebaliknya,
ada juga pasangan yang malah mendapat konflik karena kehadiran anak.
6.
Menikah karena kecelakaan
Mungkin pada tahun 2014 ini kita tidak tabu
lagi dengan yang namanya MBA (Marriage by Accident) atau hamil diluar nikah
lalu menikah. Hal ini dapat menjadi pemicu ketidakharmonisan dalam pernikahan. Kebanyakan
pasangan yang menikah akibat MBA belum siap secara fisik, ekonomi dan mental
untuk berkeluarga dan mengurus anak, sehingga terkadang pasangan akan menjadi
stress dan saling menyalahkan satu sama lain atas kehadiran anak yang tidak
direncanakan dan membuat mereka sulit.
Demikian sedikit pengetahuan dan pengalaman
yang bisa saya sampaikan mengenai pernikahan. Saran saya jika anda-anda
sekalian ingin menikah, benar-benarlah persiapkan segalanya dengan matang. Buat
suatu komitmen dan jalani komitmen tersebut antara kalian dan pasangan anda. Pikirkan
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi jika anda menikah.
Jadi sudah siapkah anda untuk menikah dan
berbahagia selamanya?
Who know..
this is your choice to be a happy couple or not.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar